Minggu, 30 Mei 2010

Fan Fiction : Try To Love You

yippie, my first FF yang di publish !! hahaha, met baca yoo..
jangan lupa koment...

Try To Love You…


“MENIKAH?!” jeritku saat ayah dan ibuku memberitahu keinginan mereka agar aku segera menikah

“iya sayang, ini adalah waktu yang tepat untukmu…”jelas ibuku

“tapi eomma, dengan siapa aku akan menikah?!lagipula dengan umurku yang masih sangat muda…”jelasku pasrah

“dulu eomma juga menikah di usia 20 tahun sayang…”

“tapi..”

“sudahlah, dia adalah pria baik-baik, dia anak dari teman dekat appa, usianya tidak terlalu jauh darimu…” jelas appa

“appa, eomma, ku mohon, sudah pasti aku tidak mencintainya kan?kalian tega menyerahkan aku pada lelaki yang sama sekali belum ku kenal…”aku mulai menangis

“ini sudah keputusan appa…”tegas ayahku lalu meninggalkan ruangan


Ya tuhan, apa ini. Aku akan dinikahkan dengan lelaki yang belum pernah aku lihat dan ku kenal. Yah, beginilah nasib dari anak seorang pengusaha. Pasti selalu ada perjodohan. Kakakku dulu juga di jodohkan, tapi dia beruntung karena sebelumnya sudah saling mengenal, dan sekarang hidup bahagia di luar negeri. Sedangkan aku?di hatiku sudah ada lelaki lain. Aku langsung menelfon kakak lelaki satu-satunya, Choi siwon.


yeobseyo?”suaranya dari sana

“oppaaa…”rengekku di telfon

“hya, jiwon-ah, kenapa kau?”

“huaaaa, appa mau menikahkan aku oppa…”

“oh, masalah perjodohan itu…oppa sudah tau…”

Mwo?jadi oppa sudah tau sebelumnya?kenapa tidak memberitahuku?”tanyaku kesal

Mianhae…appa yang melarangku, lagipula pilihan appa pasti yang terbaik, percayalah padaku…”

“oppa, kau beruntung sebelumnya udah kenal chaesa eonni, kalau aku?melihatnya saja tidak pernah…aku enggak mauuuu, umurku masih sangat muda…”

“aduhhh, kau tidak bisa mengelak jiwon-ah, kau tahu sendiri kan, kita tidak pernah bisa menolak keputusan appa…”

“huaaaaaa…”tangisku makin kencang

“sudahlah, pusing aku mendengar tangisanmu itu…”

“hiks…oppa kapan pulang?”

“mungkin saat pertunangan kali...”


Tuut..tuut.tuut..tuuut..


Aku menutup telfonnya. Acara pertunangan saja sudah di tentukan, ahh, ingin rasanya aku lari dari semua ini.

Aku Choi Jiwon, umurku 20 tahun dan di paksa menikah oleh orangtuaku. Sebelumnya kakak laki-lakiku Choi Siwon juga dinikahkan oleh orangtua kami. Tapi dia sangat beruntung bisa mendapatkan Chaesa eonni, karena sebelumnya mereka memang sudah berpacaran. Mereka menikah 2 tahun yang lalu. Dan sekarang mereka sedang menantikan kelahiran buah hatinya. ya chaesa eonni sedang hamil 5 bulan. Saat ini mereka sedang tinggal di kanada, mengurusi bisnis perusahaan keluarga kami.



Acara pertunangan pun tiba. Banyak rekan bisnis appa yang datang. Aku masih di ruang make-up. Gelisah dengan acara pertunangan ini, aku sendiri tidak bisa menolak lagi permintaan appa, karena jika menolak sama saja memutuskan hubungan dengannya.


“jiwon-ah…”panggil seseorang wanita cantik yang tengah berbadan dua mengenakan gaun sack dress warna merah tua, anggun sekali

“eonni !!!”seruku lalu memeluknya erat

aigooo~tambah cantiknya kau jiwon-ah..”ucap eonni setelah melepas pelukanku

“eonni, kau juga sangat cantik, terlihat lebih seksi memakai gaun ini..hehe”

“ahh, kau ini…jiwon-ah, sudah siap?”

“Ne…siap tidak siap eon…” wajahku kembali sendu

“percayalah, dia tidak akan menyesal setelah melihatmu…”

“eonni sudah melihatnya?”

“sudah, dia…sangat tampan…”

“hei, siapa yang tampan?”potong siwon oppa dari belakang chaesa eonni dan langsung memeluku

“oppa, aku tidak bisa bernafas nih…”

“hehe, mian, oppa kangen dengan adik kecil oppa…”

“hu’uh, aku sebel sama kau, curang…”

“hyaa, jadi kau masih marah?”

“sudah-sudah, acara mau dimulai, ayo keluar”chaesa eonni menengahi kami


Acara pertemuan pun dimulai. Lelaki yang akan dijodohkan denganku bernama Cho Kyuhyun. Orangnya memang tampan, tapi sepertinya raut mukanya sangat dingin.


Setelah tukar cincin aku mengasingkan diri di luar ballroom hotel dan berjalan menuju balkon hotel.

“aku juga tidak menginginkan pernikahan ini…”ucap seseorang dari belakangku, dia kyuhyun.

“N…Ne?”jawabku gugup

“kau juga tidak menginginkannya bukan?”

“i..iya tentu saja…”jawabku singkat

“aku juga tidak bisa menolak permintaan kedua orangtuaku, anggap saja pernikahan ini hanyalah status, mengerti?”

“baiklah…”aku tidak tahu harus jawab apalagi, setelah itu dia pergi begitu saja, huh dasar cowok dingin

.

“jiwon-ah…”panggil oppa siwon

“Ne…”

“maafkan oppa tidak memberitahumu…”

gwenchana yo oppa…aku sudah bisa menerimanya sedikit demi sedikit…”

Aku memaksakan senyumku

“dia pria yang baik bukan?”

“ahh, ya dia baik…” aku memaksakan untuk tersenyum

“syukurlah, kau pasti akan mencintainya jiwon-ah, hanya butuh waktu saja…”ucapnya sambil merangkul pundakku

“oh iya, mana eonni?”

“sedang sama eomma di dalam…”

“dia tidak istirahat?pasti capek oppa…”

“iya…”

“sudah sana, ajak ke kamar saja…”perintahku, dan ia pun langsung pergi.


Hmmm, semangat Choi Jiwon. Hwaiting !!



Sebulan setelah pertunangan kami menikah dengan pesta yang cukup meriah, padahal aku hanya ingin pesta yang sederhana saja. Setelah menikah aku tetap melanjutkan kuliah sedangkan kyuhyun mengurusi perusahaan yang ayahku berikan dan juga perusahaanya.


Setelah resepsi pernikahan, kedua orang tua kami sudah menyiapkan tiket bulan madu ke paris. Memang paris sangat romantic untuk pasangan yang berbulan madu, tapi tidak dengan kami berdua. Sepanjang perjalanan kami hanya berdiam. Kyuhyun selalu asik dengan game di laptopnya. Ya jangan heran, umurnya masih sangat muda hanya beda 3 tahun denganku. Saat aku Tanya mengapa ia suka sekali main game, dia hanya menjawab ‘untuk refreshing dari setumpuk pekerjaan yang membosankan’huuh, memang melelahkan menjadi pebisnis.


Sesampainya di hotel aku langsung mandi. Tentunya kami tidak tidur 1 ranjang. Aku di tempat tidur dan kyuhyun di sofa. Keadaan ini terus terjadi sampai 2 bulan usia pernikahan kami. Setiap pagi aku menyiapkan sarapan untuknya dan ia selalu protes jika aku memasakkannya sayuran. Setelah itu dia berangkat kerja dan aku memulai rutinitasku sebagai mahasiswi. Kami memang tidak terlalu banyak bicara. Kyuhyun memang orang yang sangat dingin. terakhir kali aku melihatnya tersenyum saat acara pernikahan kami dulu didepan para orang tua dan tamu. Tapi denganku sama sekali tidak pernah. Mungkin ia tidak akan pernah menyukaiku.

Aku akui ada sedikit perasaan suka padanya, dan aku memang harus menerima dia sebagai suamiku, entahlah jika dia belum bisa menerimaku. Ku dengar sebelum kami menikah dia pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita. Aku tidak pernah bertanya padanya tentang hubungannya itu, karena takut menyinggung

perasaannya.



Saat ini aku sedang menemani chaesa eonni ke rumah sakit untuk memeriksa kandungannya karena oppa yang sedang dinas ke luar negeri.


“eonni, mau mampir ke café sebentar?”Tanya ku setelah keluar dari ruang pemeriksaan

“iya, boleh…”

“huaaaa, aku tidak sabar menunggu keponakanku lahir…”ucapku saat melihat foto hasil USG chaesa eonni. Perkembangan bayinya sehat dan diperkirakan anaknya perempuan.

“haha, makanya kau juga cepetan hamil jiwon-ah…”

“e..eh?”

“loh, kenapa?”

“a..ani eonni…”elak ku

“jiwon-ah, jangan bilang kau belum pernah melakukannya?” Tanya eonni penasaran. Aku menundukkan kepalaku dan menggeleng pelan

“jadi sudah 2 bulan kau menikah, tapi belum…?”Tanya eonni heran

“eonni jangan heran, memang kami sudah hidup 1 atap selama 2 bulan lebih, tapi sekalipun dia tidak pernah menyentuhku…”

“ya tuhan…lalu apa saja yang kalian lakukan?”

“tidak ada, dia selalu sibuk bekerja, pulang dari kantor makan lalu tidur…”jelasku

“tapi kalian tidur 1 ranjang kan?” Tanya eonni makin penasaran

“iya memang…jujur aku menyukainya…2 bulan menikah dan aku selalu bertemu dengannya setiap hari membuatku menyukainya, tapi ku rasa dia belum bisa membuka hatinya untukku eon…”jelasku lalu eonni memegan tanganku

“eonni mengerti, semua ini butuh waktu, tapi aku yakin dia pasti bisa mencintaimu, sekarang kau harus mencuri perhatiannya untukmu…”

“haha, iya eon…aku tidak akan menyerah, oh iya, tapi jangan bilang ke oppa ya eon…”

“iya aku janji…”ucap eonni sambil membentuk V di jarinya.



Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi kyuhyun belum juga pulang. Aku belum bisa tidur karena khawatir menunggunya. Makanan juga pasti sudah dingin. Kemana dia?.

Tak beberapa lama, bel berbunyi, akhirnya dia pulang juga.setelah aku membuka pintu terlihat wajah kyuhyun yang sangat lelah.


“oppa…”panggilku

“aku pul..ang”dia hampir terjatuh, dengan sigap aku menahan tubunya

“oppa, gwenchana yo?” lalu aku memapahnya ke kamar.


Setelah menidurkannya, aku memegang keningnya, dan memang suhu tubuhnya sangat panas. Aku membuka jas, dasi, sepatu dan kemejanya lalu menggantikan dengan piyama. Setelah itu dengan sigap aku mengambil kompres. Semalaman aku menjaganya, dia tertidur pulas, pasti terlalu lelah dengan semua pekerjaannya. Kupandang wajahnya lekat dan tersenyum kecil “oppa, aku menjadi isteri yang baikkan?”ucapku pelan


“na..ra…”

“eh?”

“nara…”

‘nara?ohh, pasti wanita ini yang dicintainya…’


Kyuhyun menyebut namanya beberapa kali, sakit memang melihat suamiku menyebut nama wanita lain, tapi aku berusaha tegar.



Pagi hari, kyuhyun POV


Aku membuka mataku, dan menaruh alat kompres di keningku. Lalu aku melihat jiwon tidur di sampingku sambil duduk. Pasti dia menjagaku semalaman. Aku memandang wajahnya yang sangat polos dan lugu. Saat ingin aku menyentuhnya ia terbangun.


“hmmm, eh oppa, kau sudah bangun?”ucapnya lalu memegang keningku

gomawo…”ucapku singkat

“sudah kewajibanku oppa, aku buatkan sarapan yah…”ucapnya lalu pergi ke dapur


“kyuhyun pabo! Harusnya kau beruntung mendapatkan isteri seperti dia, tapi kau malah menyia-nyiakannya!”aku berkata pada diriku sendiri


Beberapa saat kemudian jiwon kembali ke kamar dengan membawa nampan berisi makanan untukku


“ini oppa, makanlah, setelah itu minum obat ini ya…”ucapnya

“kau sudah makan?”tanyaku

“eh?be..belum…”

“makan di luar saja, aku malas makan di tempat tidur..”ucapku lalu membawa nampan itu dan ke meja makan. Kami makan dalam diam


“hari ini kau tidak usah masuk kerja saja…”ucapnya di sela sarapan kami

“Ne…hari ini kau kuliah?”

“tidak…”

“lalu rencananya mau kemana?”

“tadinya ingin pergi bersama dengan chaesa eonni, belanja perlengkapan bayi…”

“hmmm, aku antar ya…”tawarku

“eh?tapi kau kan baru enakan oppa…”

“tak apa, aku sudah baikan…”

“benarkah?”tanyanya meyakinkan aku

“iya, jam berapa berangkat?”

“jam 10 nanti…”

“oke…”


Setelah itu kami pun berangkat ke rumah jiwon untuk menjemput chaesa noona.


“eomma…”panggil jiwon pada ibunya yang sedang ngobrol dengan chaesa noona

“ehh, jiwon…”ucapnya sambil memeluk jiwon

“kyuhyun?” chaesa noona sepertinya aneh melihat aku yang datang bersama jiwon. Memang ini kali pertamanya aku dan jiwon pergi bersama ke rumahnya.

“iya, noona apa kabar ?sehat ?”tanyaku

“iya, kau tidak kerja?”Tanya noona

“tidak noona, eommanim baik?”Tanya ku pada ibu mertuaku

“iya baik, duduk lah kyuhyun…psati kau sibuk sekali, sampai tidak pernah datang ke sini…”ucapnya

“iya, maaf eommanim , aku sangat sibuk…”

“iya, aku maklumi, haha…”

“’eonni, sudah siap?”Tanya jiwon

“iya, sebentar ya…”ucap noona



Jiwon POV


“eonni mau kemana?”tanyaku

“ganti baju, tunggu sebentar ya..”

“eh, aku ikut yah eon…sebentar ya oppa…”pamitku pada kyuhyun lalu mengikuti eonni

Di kamar eonni…

“ada angin apa kau datang bersama kyuhyun?”

“tau tuh, tiba-tiba aja dia mau nganterin kita…”

“hooo…”



“kyaa, Eonni bajunya lucu banget…”teriakku sambil memegang baju bayi berwarna pink dengan penutup kepalabentuk kucing

“iya ya…”

“ambil yang ini yah…”

“kyaa, ini juga lucu…” aku terus sibuk mengambil semua perlengkapan bayi yang lucu-lucu sedangkan kyuhyun memilih untuk menunggu di café depan mall.


Setelah 1 jam lebih kami kembali dengan banyak bawaan dan kyuhyun sampai kaget melihat kami yang sudah lelah setelah memilih barang.


“Mwo!! Banyak sekali barangnya…”ucapnya heran

“heheee, abis lucu-lucu semua…”jawabku

“huft, sebenarnya yang ingin punya anak ini aku atau kamu sih…?”Tanya chaesa eonni padaku

“biarin lah eon…kan buat keponakanku jugaaa…”

kyuhyun yang lagi minum kopi sampai keselek juga


Uhuk..uhukk…


“hyaa, oppa gwenchana yo?”ucapku sambil menepuk punggungnya pelan

“N..Ne…”jawabnya singkat

Kulihat eonni nahan ketawa, aku tahu dia itu sengaja. Hmm, hamil, aku juga mau, harapku dalam hati.



Kyuhyun POV


“jiwon-ah, sudah sampai…”aku berusaha membangunkannya yang tertidur pulas di sampingku. Dia terlihat sangat lelah hari ini, wajar saja dia mengelilingi 1 mall seharian dengan noona, tapi aku salut dengan chaesa noona, dia kuat berjalan seharian dengan usia kandungannya yang makin membesar.

“hei, jiwon-ah, kau tidak mau masuk?”aku mencoba membangunkannya

Tapi dia Cuma berdehem saja tanpa membuka matanya

“aish, harus ku gendong juga dia…”

Aku menggendong dan membawanya ke kamar, setelah ku letakkan di kasur, dia sempat mengigau “hha, yang ini juga lucu eon…” pasti masih inget yang tadi. Aku mendekatkan wajahku kepadanya, dia memang cantik dan manis, entah mengapa aku ingin mengecup bibirnya, tinggal 1 senti lagi, tapi handphoneku berdering dan tertera nama nara di layar

yeobseyo…ne, aku segera kesana…” aku menutu telfon dan bergegas pergi ke suatu tempat



Di rumah sakit Internasional Seoul


“ahh, kau sampai juga…”ucap ahjussi yang ada di salah satu kamar yang kumasuki

“bagaimana keadaannya ahjussi?”tanyaku sambil menghampiri seorang gadis yang sedang terbaring lemah dengan infus dan selang oksigen di hidungnya

“kurang baik, dia pingsan lagi sehabis pemotretan…”jelas ahjussi

“hmmm…”

“aku tinggal dulu, kau bisa menemaninya sebentar kan?”

“iya…”

“kyuhyun-ah, maaf telah merepotkanmu lagi…”

“gwenchana yo ahjussi…”ucapku lalu ia keluar kamar.


Aku mendekatinya, gadis itu bernama Kim Nara, dia seumuran dengan ku. Dia adalah sahabat dan juga cinta pertamaku. Kami sudah berteman sejak smp, aku memberanikan diri untuk menjadikannya sebagai yeojachingu-ku 3 tahun lalu dan ia pun menerima cintaku. Tapi sayang, aku tidak bisa memilikinya, karena paksaan orang tuaku untuk menikah dengan jiwon. Sampai saat ini aku masih sangat mencintainya. Sejak aku menikah, kondisi nara semakin memburuk. Dia adalah seorang model, tidak ada yang tahu hubungan kami selain taecyon ahjussi, manager nara. Aku sudah ingin mengakhiri hubungan ini, tapi nara belum bisa menerimanya, dia jadi lupa akan kesehatannya seperti sekarang, dia masuk rumah sakit lagi karena terlalu lelah. Aku masih sangat merasa bersalah padanya, mungkin ini sebabnya aku belum bisa menerima Choi Jiwon dalam kehidupanku.


“kyu…”panggil nara pelan

“Ne…nara-ah, gwenchana yo?”tanyaku, lalu ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya

“mianhae, sudah menghawatirkanmu…”ucapnya

gwenchana…” aku memkasakan untuk tersenyum padanya,

“pulanglah kyu, isterimu pasti sudah mencarimu…”

andwae, aku mau disini, lagipula ahjussi sedang keluar…”

“aku sudah baikan, hanya darah rendahku kambuh”

“nara-ah…jeongmal mianhae…”ucapku sambil mengelus rambutnya lembut

“wae?”

“kembalilah seperti nara yang ku kenal dahulu…” jawabku, nara hanya diam dan melihatku

“lalu kau…dimana kyuhyun yang dulu? kyuhyun yang egois, cerewet, manja…”jelasnya, ia mulai menangis

saranghaeyo jagiya…”ucapku lirih sambil memegang tangannya

“pulanglah kyu…ku mohon…”pintanya

andwae…”

“kyu…”pintanya, dan aku tidak bisa menolak permintaanya

geure…aku akan pulang, esok aku akan kembali lagi…”ucapku lalu meninggalkan kamarnya dan tidak lupa aku mengecup keningnya.



Dirumah, jiwon POV

“hmmm, aish, aku ketiduran…tapi kok sepi banget ya, dimana kyuhyun?”aku bertanya-tanya dan keluar kamar. Yang ku dapatkan tidak ada kyuhyun di rumah.


Jam menunjukkan pukul 9 malam dan ia belum pulang juga. Aku terus menunggunya di ruang tv. ‘kyu, kau kemana…apa menemui wanita itu…’batinku. Entah mengapa aku mau menangis. Aku mencintainya, aku mencintai suamiku, aku senang hari ini dia mau menemaniku untuk pertama kalinya ke rumah dan berbelanja bersama eonni. Dia selalu nurut pada ku, menghabiskan semua masakan yang ku masak dan perhatiannya akhir-akhir ini membuat aku optimis dia juga akan mencintaiku.


“oppa, saranghaeyo…”ucapku lirih


Ckrekkk


Pintu rumah terbuka, aku langsung menghapus air mataku dan menghampirinya.


“oppa, dari mana saja?”tanyaku

“oh, tadi ada urusan sebentar…aku tidurnya…”ucapnya lalu meninggalkanku dan masuk ke kamar

‘Dingin lagi’ batinku. Aku tidak ingin ke kamar, enggan melihatnya yang kembali acuh padaku. Aku duduk lagi di depan tv. Beberapa saat dia keluar lagi “kau tidak tidur?”tanyanya “aku belum mengantuk, kau tidur saja oppa…”jawabku ketus “hmm, baiklah…”ucapnya singkat lalu menutup kembali pintu kamar

‘hu’uh, cuek sekali !!!’ batinku kesal.



Pagi harinya…


“jiwon-ah, nanti tidak usah menungguku ya, sepertinya aku akan pulang larut malam…”ucap kyuhyun setelah sarapan pagi dan bersiap pergi ke kantor.


Aku hanya menganggukkan kepala.

Setelah kyuhyun berangkat. Aku membereskan rumah sebetar lalu pergi ke kampus.

Siang harinya aku menemput eonni untuk menemaninya ke rumah sakit.


“jiwon-ah, kau tidak mau ikut masuk?” Tanya chaesa eonni saat namanya dipanggil

“tidak usah eonni, aku tunggu di luar saja…”ucapku

geure, tunggu sebentar ya…”

“ne..”


Sambil menunggu aku membeli kopi di mesin kopi dekat ruang tunggu, seketika aku melihat sosok pria yang kukenal, kyuhyun. ‘sedang apa dia di rumah sakit?’batinku bertanya-tanya, lalu aku memutuskan untuk mengikutinya. Dia berjalan dan memasuki salah satu kamar. Aku hanya bisa mengintipnya sedikit, dan betapa terkejutnya aku melihat kyuhyun menjenguk seorang wanita yang sedang makan sendirian, lalu ia mengecup kening wanita tersebut. Melihatnya menyuapi wanita tersebut. Dia pasti nara. Air mataku tidak bisa terbendung, aku meninggalkan tempat itu dan kembali menemui eonni, aku menghapus air mata agar eonni tidak curiga.



Kyuhyun POV

“hei…”ucapku lalu mengecup keningnya

“oppa…”

“sini, kau harus makan yang banyak jagi…”ucapku lalu menyuapinya

Ia hanya tersenyum lalu menurut.

“sudah oppa, aku kenyang…”

“mwo?kau baru makan sedikit…”

“udaaah…”rengeknya

“iya, iya, sudah…hmm, dimana ahjussi?”

“dia pulang sebentar, ada urusan…kau tidak kerja?”

“aku mampir kesini sebentar…”

“oppa…”ia memegang tangaku

“ne?”


Dia menatapku sedih

“ada apa?”tanyaku sekali lagi

“apa kau mencintaiku?”

geure…”

“kau akan berbuat apa saja untukku kan?”

“apa saja sayang…”

“aku…aku ingin…kita mengakhiri semua ini…”ucapnya mulai menangis

“jagi…”

“aku akan melepasmu, aku tidak mau menjadi beban untukmu…anggap saja kita memang pernah melewati masa-masa yang indah dan menjadi kenangan untuk kita oppa..”jelasnya lirih. Aku terdiam, tak tahu harus bagaimana, aku masih mencintainya, apalagi melihatnya dengan kondisi seperti ini tapi di lain hal di hatiku juga sudah ada jiwon.

“…”

“setelah keluar dari rumah sakit, aku akan pergi ke paris, melanjutkan karirku disana…”

“M..mwo?!”

“kyu, mianhae…jeongmal mianhae, seharusnya aku melepasmu dari dulu…” isak nara aku hanya menatapnya nanar dan tidak sanggup berbicara

“aku tahu, ada cinta untuk isterimu di hatimu yang paling dalam itu kyu…dan kumohon belajarlah untuk mencintai dirinya…”lanjutnya

“jadi….kau ingin aku pergi dengan kondisimu seperti ini?”

“aku begini karena kemauanku sendiri kyuuu…”

“tak bisakah kau menganggapku sebagai sahabat?”

“aku bisa saja menganggapmu sebagai sahabatku, tapi butuh waktu kyu…pergilah, aku akan baik-baik saja…”

Tanpa berkata apa-apa, aku pergi meninggalkannya untuk menenangkan diriku.



Jiwon POV’s


Hatiku perih, aku berjalan lunglai di lorong rumah sakit dan duduk di depan ruang pemeriksaan eonni. Entah aku tidak ingin berpikir apa-apa, otakku terasa kosong.


“jiwon..jiwon-ah”panggil eonni sambil mengguncang tubuhku

“eeh, iya eonni?”

“kau kenapa? Habis nangis?”

“aniyoo, eonni sudah selesai?”

Eonni tidak menjawab, lalu duduk disampingku dan memelukku. Inilah yang aku butuhkan, sebuah pelukan sayang.

“menangislah sayang…”eonni berkata itu dan tangisanku pun pecah, orang di sekitar melihatku aneh

“eon, kita pulang saja ya…aku ingin menenangkan diriku…maaf aku tidak bisa menceritakannya sekarang”

“baiklah, aku mengerti…ayo pulang…”


Setelah mengantar eonni kerumah, aku tidak langsung pulang. Aku ke taman dekat sungai han, tempat biasanya aku menenangkan pikiran.

Aku tidak bisa membuatnya mencintaiku, dia terlalu jauh untukku gapai. Hatinya masih untuk gadis itu, kyuhyun-ah…apa yang harus ku perbuat ?apa aku harus melepasmu ?. Aku menangis lagi, mengeluarkan semua unek-unek yang ada dihatiku. Hingga tak terasa waktu malam tiba. Malas rasanya aku pulang ke rumah dan melihat wajahnya.


Jam 10 malam aku baru masuk rumah, ku lihat mobilnya sudah terparkir, mungkin dia sudah tidur. Aku membuka

pelan pintu agar dia tidak bangun. Tapi ku dengar TV masih menyala dan dia masih terjaga sambil duduk. Aku sengaja tidak menyapanya dan langsung ke kamar.


“kau dari mana saja?”ucapnya tanpa menolehku

“hmmm, dari rumah eomma…”jawabku asal

“bohong ! tadi aku menelpon kesana kau tidak mampir ke rumah…”ia langsung menghampiriku dan menatap mataku tajam

“apa pedulimu aku mau kemana!” ucapku ketus

“aku ini suamimu!!”

“oh, kau suamiku ?hubungan ini kan Cuma status! Kau sendiri kan yang bilang sebelum kita menikah” aku tidak bisa menahan air mataku yang tidak ada habisnya, dan kyuhyun terkejut melihatku tiba-tiba menangis

“…”

“pernahkah kau melihat ku sebagai isterimu?!” bentakku lagi

“jiwon-ah…”

“kau punya isteri, CHO KYUHYUN! Hargai posisi isterimu ini ! aku tahu kau masih mencintai gadis itu, tapi…tapi…”aku tidak bisa melanjutkan perkataanku, kyuhyun langsung memelukku erat yang membuat aku semakin menangis kencang. Dia tidak berbicara dan aku masih menangis di pelukannya sampai penglihatanku buram dan terjatuh lemas.



Kyuhyun POV


Jiwon pingsan, aku membawanya ke kamar. Kulihat matanya sangat sembab, pasti dia sudah menangis lama. Dan wajahnya terlihat sangat lelah.

“jiwon-ah, jeongmal mianhae yo…naeun, saaranghaeyo…”aku mencium pundak tangannya dan tertidur di sampingnya.



Pagi hari… jiwon POV


Mata ini sangat berat untuk ku buka. Aku tidak ingat lagi kejadian semalam, yang ku ingat hanya kyuhyun memelukku lalu…sepertinya aku pingsan. Setelah aku bisa membuka mata aku melihat ia tertidur di sampingku dengan memegang tangan kiriku. Dia menjagaku semalaman.


“oppa…”panggilu pelan, ia segera bangun.

“kau sudah siuman?” tanyanya,aku hanya mengangguk

mianhae yo…”ucapnya sambil menundukkan kepalanya

“oppa…”sulit untuk mengatakan ini

“Ne?”

“kau sangat mencintainya kan?”

“Mwo?”dia heran aku berkata seperti itu

“aku…aku akan melepasmu, berbahagialah bersamanya oppa…”jawabku lirih. Ia terkejut dan langsung memelukku

“apa yang kau katakan! Mianhae…jeongmal mianhae…aku sudah membuatmu seperti ini jiwon-ah, nado saranghaeyo…” ucapnya, aku menangis lagi, harusnya aku bahagia dia mencintaiku.

“oppa…”

“aku tidak akan meninggalkanmu, aku tidak mau orang yang kucintai meninggalkanku lagi, janji?”

“Nara-sshi?”tanyaku ragu-ragu

“dia sudah melepasku untukmu, mian, selama ini aku tidak pernah menceritakannya padamu jagi…aku akan mencintaimu lebih dalam dari yang kurasakan saat ini”

Aku tersenyum “nado saranghaeyo yeobo…” ucapku dan ia mencium bibirku dengan lembut. Ciuman pertama yang ia berikan setelah hampir 1 tahun pernikahan kami.

~END~